Peer Education Strategy Untuk Meningkatkan Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi sebagai Upaya Mengurangi Penggunaan Prostitusi

Sekitar 50 juta orang (20%) populasi Indonesia adalah remaja (usia 10 – 19 tahun menurut WHO). Masa remaja ditandai dengan perubahan fisik dan seksualitas yang berimplikasi pada munculnya banyak permasalahan terkait dengan kesehatan reproduksi seperti sulit mengontrol hasrat seksual, hubungan seksual pranikah, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi,  dan relasi seksual yang tidak sehat yang berdampak pada PMS dan HIV/AIDS pada remaja.

Data situasi kesehatan reproduksi remaja dari Survey Demografi dan Kesehatan tahun 2012 menyebutkan 2 persen pada wanita umur 15-24 tahun dan tiga persen pria kawin 15-24 tahun telah melakukan hubungan seksual sebelum umur 15 tahun. Kemudian 16 persen wanita umur 18-24 tahun dan 12 persen pria kawin umur 18-24 tahun memiliki hubungan seksual sebelum umur 18 tahun.

Menghadapi masalah kehamilan yang tidak diinginkan (33,79%) remaja siap untuk melakukan aborsi. Dari 2,4 juta aborsi, 21% (700 – 800 ribu) dilakukan oleh remaja. Sedangkan PMS pada remaja 4,18%, HIV/AIDS 50%, terjadi pada umur 15 – 29 tahun (PKBI, 2005; BBKBN-LDFEUI, 2000; dan Jabar, 2001 dalam https://www.k4health.org ).

Dalam rangka menumbuhkan kesadaran remaja akan pentingnya perilaku seksual yang sehat, pada hari Jumat tanggal 6 Juli 2018 bertempat di Pose In Hotel Kota Surakarta Tim Pengabdian yang terdiri dari Dra. Rahesli Humsona, M.Si dan Dra.Sri Yuliani, M.Si dari grup riset Pelayanan Publik Berbasis Human Governance, Dr. Sigit Pranawa. M.Si (Prodi Sosiologi Antropologi FKIP UNS), dan Dr. Tetri Widiyani, M.Si (Prodi Biologi MIPA) menyelenggarakan pelatihan dengan judul “Peer Education Strategy Untuk Meningkatkan Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi sebagai Upaya Mengurangi Penggunaan Prostitusi”.

Kegiatan yang diikuti oleh 15 anak yang tergabung dalam Forum Anak Surakarta ini diawali dengan paparan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja yang disampaikan oleh Dr. Tetri Widiyani, M.Si. Topik ini dimaksudkan untuk membuka wawasan peserta pelatihan tentang perlunya suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem reproduksi (fungsi, komponen dan proses) yang dimiliki oleh remaja baik secara fisik, mental, emosional dan spiritual. Kegiatan berikutnya diisi dengan pelatihan konselor sebaya dan simulasi pendampingan bagi teman sebaya yang menghadapi problem kesehatan reproduksi remaja. Pelatihan   ini dipandu oleh Shoim Sahriyati dari Yayasan Kakak Surakarta yang telah berpengalaman banyak dalam pendampingan anak korban kekerasan, khususnya kekerasan seksual.

Kolase 3-fix Kolase 4-fix

Kolase Tim-fix

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *